tanpa membawa payung
ku lari keluar di tengah hujan
karena bila basah
air mata di pipi pun kan menghilang
orang yang
melihat aku
meski bersimpati kepadaku
pasti tak akan memahami diriku
meski bersimpati kepadaku
pasti tak akan memahami diriku
di kamarnya
itu tak sengaja bertemu
perempuan mana, siapkah dia, beritahu
perempuan mana, siapkah dia, beritahu
cinta itu
bagaikan tersesat di jalan etoranze
kemana baiknya ku pergi diriku yang sepi sendiri
berjalan sembari ku melamun menaiki tanjakan yang landai
saat ku sadar marukyuu
kemana baiknya ku pergi diriku yang sepi sendiri
berjalan sembari ku melamun menaiki tanjakan yang landai
saat ku sadar marukyuu
di tangan kanan aku genggam erat
handphone sambil menunggu
dusta macam
apa pun yang dirinya katakan kan ku terima
semua temanku bilang "kamu dipermainkan"
jadinya aku kepada siapa pun tak bisa bicara
semua temanku bilang "kamu dipermainkan"
jadinya aku kepada siapa pun tak bisa bicara
ketika si
gadis merasakan sedih
kenapa berjalan dan sampai ada di tempat ini
kenapa berjalan dan sampai ada di tempat ini
cinta itu
selalu bagaikan kegelapan labyrinth
ku ingin percaya sesuatu cahaya di dalam hatiku
toko yang biasa ku kunjungi, baju yang sedang trend pun ku lihat
buatku nangis marukyuu
ku ingin percaya sesuatu cahaya di dalam hatiku
toko yang biasa ku kunjungi, baju yang sedang trend pun ku lihat
buatku nangis marukyuu
tiap kali
gadis (tiap kali gadis)
datang ke tempat ini (datang ke tempat ini)
tubuh dan hatinya berubah jadi sosok dewasa
datang ke tempat ini (datang ke tempat ini)
tubuh dan hatinya berubah jadi sosok dewasa
cinta itu
bagaikan tersesat di jalan etoranze
kemana baiknya ku pergi diriku yang sepi sendiri
berjalan sembari ku melamun menaiki tanjakan yang landai
saat ku sadar marukyuu
kemana baiknya ku pergi diriku yang sepi sendiri
berjalan sembari ku melamun menaiki tanjakan yang landai
saat ku sadar marukyuu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar